Rabu, 24 Oktober 2012

LAPORAN PRAKTIKUM PASCA PANEN STANDAR MUTU BENIH



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Rangkaian bunga eksotis juga dapat dijadikan sebagai hadiah untuk seseorang yang berulang tahun. Sebuket bunga ataupun rangkaian bunga dalam vas tentunya akan menambah kebahagiaan orang yang menerimanya. Bunga Anyelir yang berukuran kecil dapat dijadikan sebagai hiasan pada kue ulang tahun, yang mengitari kue tersebut. Pada pesta ulang tahun, bunga juga dapat dijadikan dekorasi, yang dapat dihias dengan balon. Bunga yang dapat dipilih adalah kesegaran dan keceriaan warna-warna dari bunga Mawar, Anyelir, Aster, serta bunga Matahari.

Teknik dan Gaya merangkai Bunga
Gaya merangkai bunga sekarang lebih bebas, terutama setelah perkebunan perkebunan bunga potong makin marak. Aneka bunga khas eropa kini sudah dibudidayakan di Indonesia mekipun beberapa memang masih harus di impor. Campuran bunga dan dedaunan pun tidak dibatasi. Asal komposisi bentuk dan warnanya sepadan. Yang nampak jelas rangkaian gaya Eropa mulai merebut peringkat popular. Dari yang minimalis dan sederhana hingga yang semarak terdiri dari dua tiga jenis bunga potong. Bahkan bunga dan dedaunan liar pun sekarang ini sah dipakai. Bentuk rangkaian bunga bisa bulat dan rapi, atau sedikit bulat sedikit tak beraturan, lonjong atau meninggi. Semuanya tergantung pada selera sang pencipta.
1. Memilih dan merawat bunga
Tidak semua jenis bunga kebun dapat dimanfaatkan sebagai rangkaian bunga. Yang daya tahannya cukup lama biasanya dari keluarga heliconia dan jahe-jahean, bunga soka, mawar atau lantana. Tetapi bunga-bunga ini harus dipotong pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari setelah matahari terbenam, 1-2 jam sesudah tanamannya sediri disiram. Setelah dipotong, rendam 3 cm dari tangkai bunga bagian bawah sekurang-kurangnya 30 menit dalam air sebelum dirangkai.
2. Bunga beli
Jika membeli bunga potong di toko, maka mintalah agar bunga dibungkus dengan kertas Koran atao lembaran plastik bening supaya tetap lembab hingga tiba di rumah. Usahakan agar bunga tidak terlampau lama di perjalanan. Setiba dirumah, segera rendam ± 3 cm bagian tangkai bunga bagian bawah didalam ember berisi air dingin. Letakkan sejenak di tempat yang sejuk supaya bunga-bunga tersebut beradaptasi dengan lingkungan baru.
3. Memotong bunga
Potonglah tangkai bunga secara menyerong dengan pisau atau gunting yang tajam. Dengan cara ini permukaan bekas potongan tersebut cukup luas sehingga air dapat terisap dengan baik. Hasilnya kelopak-kelopak bunga dan dedaunan senantiasa segar. Hindarkan memotong bunga dengan pisau atau gunting yang tumpul hingga menggencet batang bunga. Ini mengakibatkan ujung tangkai menciut meski dipotong menyeron
4. Membersihkan tangkai
Seandainya bunga-bunga tersebut belum akan segera dirangkai, angkat dahulu daun-daun yang menempel di tangkai. Usahakan agar yang terendam di air hanyalah tangkai bunga. Daun-daun yang terendam di air biasanya cepat membusuk dan akan mengeluarkan sejenis gas yang nantinya terhisap oleh bunga dan bunga akan rusak. Buanglah daun-daun rusak yang berada dibawah bunga dengan gunting. Jaga agar batang bunga tidak terkelupas.
5. Merawat bunga layu
Meskipun sudah dirawat dengan baik kadang kala masih ada juga bunga yang terkulai. Bila ini terjadi, potong tangkai paling bawah ± 2,5 cm, kerudungi bunga dengan kertas Koran lalu celupkan tangkai bunga dalam air (bukan mendidih) selama ± 10 detik. Segera pindahkan dan rendam dengan air dingin. Terapi seperti ini kadangkali masih bisa dilakukan untuk menyelamatkan bunga.
6. Zat pengawet
Agar bunga tahan lebih lama, untuk rangkaian bunga dengan oasis, campurkan zat tersebut ketika merendamnya. Zat pengawet juga dapat dibuat sendiri. Larutkan 1 sendok teh cairan pemutih dengan 10 liter air.
7. Merawat rangkaian
Rangkaian bunga hanya menggunakan air, lebih mudah dirawat dan tahan lama. Ganti airnya setiap hari sambil mengangkat daun-daun atau bunga yang mulai membusuk. Jika ujung tangkai bunga bagian bawah mulai berlendir, cuci bersih, potong ± 1 cm. Memang tangkai bunga menjadi lebih pendek, tetapi juga lebih awet.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui metode dan teknik merangkai bunga untuk meningkatkan nilai estetika dan nilai jual tanaman
b. Melatih praktikan untuk berani berkreasi dan bereksperimen















BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu Dan Tempat
Waktu dan tempat percobaan kali ini antara lain adalah sebagai berikut :
Hari dan Tanggal : Senin,  Mei 2012
Tempat : Laboratorium Teknologi Benih
Pukul : 10.00 – 12.00 WIB

2.2 Alat Dan Bahan
a. Wadah rangkaian : cangkir kopi, gayung plastik, poci the, wadah air minum, dll.
b. Oasis : agar bunga bisa berdiri sesuai dengan keinginan Anda, mau tidak mau dibutuhkan oasis (sejenis busa) yang dapat dibeli di toko peralatan merangkai bunga.
c. Lidi atau tusuk sate, dipakai misalnya untuk memperpanjang tangkai bunga sebelum ditancapkan ke oasis
d. Karet gelang, untuk menyatukan beberapa tangkai bunga atau dedaunan
e. Pisau atau gunting, untuk memotong oasis, tangkai bunga atau  dedaunan
f. Perekat bening/ selotip
g. Floral tape, bunga yang bermahkota besar kadangkala merupakan beban bagi tangkainya misalkan bunga gerbera sehingga mudah terkulai.

Ada dua jenis oasis :
1. Warna hijau, digunakan untuk merangkai bunga segar. Sebelumnya harus direndam air dahulu sampai oasis tidak mengeluarkan gelembung udara lagi (sebagai persediaan air untuk bunga)
2. Warna agak keabu-abuan, dipakai untuk merangkai bunga kering
2.3 Cara Kerja
1. Rendam oasis dalam air selama 3 jam, agar air masuk keseluruh pori    oasis
2. Potong oasis sesuai dengan ukuran dan bentuk wadah rangkaian dan tinggi 2 cm lebih tinggi dari wadah.
3. Memasang  daun-daun pendek untuk menutupi permukaan  Oasis dan tepi wadah
4. Memasang bunga-bunga yang berukuran besar sambil mengatur bentuk yang diinginkan.  Mulai dari titik tengah, selanjutnya tarik posisi simetri (arah mata angin)
5. Menyelipkan daun-daun yang agak tinggi diantaranya hingga bentuk sesungguhnya mulai terlihat
6. Menambahkan bunga-bunga ukuran lebih kecil (filler) agar penampilam lebih harmonis
7. Sentuhan terakhir, bisa dengan menambahkan bunga atau daun untuk memperoleh efek yang sempurna.













BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
<<














































3.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini yaitu merangkai bungga, merangkai bungga juga membutuhkan jiwa seni yang sehingga membuat hasil bungga yang dirangkai akan menjadi lebih indah dan memiliki nilai estetika yang tinggi.
Merangkai bunga ini juga mengunakan gabus yang khusus untuk dijadikan media bungga agar bungga tetap segar dan tidak layu, selain itu juga rangkaian bungga tersebut juga mengunakan wada yang dipakai sebagai wadah gabus yang dijadikan media tanaman bungga.
Rangkaian bungga ini banyak mengunakan jenis bungga yang berbeda dan tidak terfokus pada satu bungga sehinga rangkaian yang dihasilkan lebih memiliki keindahan yang tiggi dibandingkan apabila mengunakan jenis satu bungga atau atau warna bungga, akan tetapi apabila dalam merangkai bungga tidak memiliki jiwa seni maka bungga yang dihasilkan akan terlihat berantakan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar