Rabu, 24 Oktober 2012

LAPORAN PRAKTIKUM PASCA PANEN PROSESING BENIH


BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang
Di Indonesia, dalam bidang agronomi, yang dimaksud benih adalah fase generatif dari siklus kehidupan tumbuhan yang dipakai untuk memperbanyak dirinya secara generatif. Sedangkan dalam pengertian ilmu tumbuhan, yang dimaksu dengan benih adalah biji yang berasal dari ovule. Ovule dalam pertumbuhannya setelah masak (mature), lalu menjadi biji (seed), sedangkan integumentnya menjadi kulit biji (seed coat) dan ovary menjadi buah (fruit). Dalam pengertian praktis sehari-hari oleh petani, bahkan juga oleh beberapa agronomiawan, istilah benih ini sering dicampur-campurkan dengan istilah bibit.
Benih bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor fisik. Faktor genetik adalah varietas-varietas yang mempunyai genotipe yang baik. Sedangkan yang dimaksud faktor fisik yaitu benih bermutu tinggi yang meliputi kemurnian, persen perkecambahan tinggi, bebas dari kotoran dan benih rumputan serta bebas dari insektisida, kadar air biji rendah yaitu 12-14% untuk benih serealia dan kedelai.
Benih merupakan salah satu komoditi perdagangan dan merupakan unsur baku yang mempunyai peranan penting dalam produksi pertanian. Benih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh petani. Oleh karenanya benih harus selalu dijaga kualitasnya sejak diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan sampai diterima oleh petani untuk ditanam.
Untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang tinggi yang sesuai dengan keinginan petani,maka tidak hanya hal-hal di atas saja yang perlu diperhatikan akan tetapi pada proses pengolahan pun juga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus agar benih yang dihasilkan tetapo berkualitas. Pada bagian pengolahan meliputi pembersihan benih, grading dan perlakuan benih.
Processing / Pengolahan Benih
Pada bagian pengolahan benih, terbagi atas beberapa bagian-bagian dimana masing-masing bagian tersebut memiliki peranan yang sama penting dalam menentukan kualitas suatu benih.
Pembersihan Benih Dan Pemungutan/Pengumpulan Benih
Kegiatan pemungutan benih tidak kalah pentingnya dengan pemilihan sumber benih, karena bila pemungutan benih dilakukan dengan tidak benar maka akan diperoleh benih dengan mutu yang jelek. Semua usaha yang dilakukan untuk mencari sumber benih yang baik akan percuma bila pengumpulan benih tidak dilakukan dengan cara yang benar. Untuk itu perlu juga adanya suatu regu khusus untuk pengambilan benih karena pekerja kontrak biasanya kurang memperhatikan mutu benih mereka hanya melihat jumlahnya saja. Berikut ini diterangkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam kegiatan pengumpulan benih.
1. Yang perlu dilakukan sebelum benih dikumpulkan
Menentukan waktu pengumpulan benih. Setiap jenis pohon memiliki masa berbuah tertentu untuk itu mengetahui masa berbunga atau berbuah perlu dilakukan sehingga waktu panen yang tepat dapat ditentukan dengan tepat pula. Tanda-tanda buah masak perlu diketahui sehingga buah yang dipetik cukup masak (masak fisiologis)
Menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk pengumpulan benih

1.2 Tujuan :
Untuk mendapatkan benih cabe, tomat yang siap untuk dikemas


BAB II
METODOLOGI
2.1 Tempat Dan Waktu
Adapun tempat waktu praktikum kali ini yaitu antara lain sebagai berikut :
Hari dan Tanggal : Senin,   Juni 2012
Pukul : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian    Uniersitas Jambi.
2.2 Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan praktikum kali ini yaitu antara lain sebagai berikut :
Alat
Unit penimbang,
Pisau belah,
Ember plastik,
Saringan kelapa,
Penampi/tampah,
Sarung tangan

Bahan
Buah tomat yang matang fisiologis 1 kg,
2.3. Cara Kerja:
a. Buah dibuka dengan menggunakan pisau, lalu di pisahkan seluruh bijinya
b. Bersihkan biji dengan air mengalir sampai daging biji dibersihkan seluruhnya
c. Biji di letakkan di tampah untuk dikering anginkan
d. Setelah biji kering lalu ditimbang berat bijinya.
e. Catat hasil pengamatan, bahas dengan menggunakan teori dan buat kesimpulannya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
a. Tomat
Berat total : 760gr
Berat daging : 746gr
Berat biji basah : 16 gr
Berat biji kering : 1 gr
b. Cabai
Berat total : 100gr
Berat daging : 76gr
Berat biji  basah : 24 gr
Berat biji kering : 15gr

3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini praktikan mencoba mengolah benih dengan mengolah mengunakan metode atau cara manual biasa yaitu mengupas kulit tomat dan cabai yang kemudian biji dan daging buah dipisahkan, biji dibersihkan dari kotoran dan setelah itu dikering angginkan.
Sehinga  dapat didapat berat total seluruh biji tomat yaitu 769 gram, berat daging 746 gram dan biji basah 16 gram dan biji kering 1 gram sedangkan pada buah cabai dapat dihasilkan berat total yaitu 100gram, berat daging buah yaitu 76 gram, berat biji basah 24 gram dan berat biji kering 15 gram, sehinga dapat dilihat bahwa biji tomat dan cabai memiliki berat yang berbeda apabila sudah biberi perlakuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar